HRD
Training Happy Worker Productive Worker

Training Happy Worker Productive Worker

Training Happy Worker Productive Worker

Training Happy Worker Productive Worker

Training Happy Worker Productive Worker

Pelatihan pekerja bahagia pekerja produktif

training Happy Worker Productive Worker,pelatihan Happy Worker Productive Worker,training Happy Worker Productive Worker Batam,training Happy Worker Productive Worker Bandung,training Happy Worker Productive Worker Jakarta,training Happy Worker Productive Worker Jogja,training Happy Worker Productive Worker Malang,training Happy Worker Productive Worker Surabaya,training Happy Worker Productive Worker Bali,training Happy Worker Productive Worker Lombok,pelatihan Happy Worker Productive Worker Batam,pelatihan Happy Worker Productive Worker Bandung,pelatihan Happy Worker Productive Worker Jakarta,pelatihan Happy Worker Productive Worker Jogja,pelatihan Happy Worker Productive Worker Malang,pelatihan Happy Worker Productive Worker Surabaya,pelatihan Happy Worker Productive Worker Bali,pelatihan Happy Worker Productive Worker Lombok

Training Happy Worker Productive Worker,   Pada  tahap  tertentu, karyawan tidak lagi melihat jumlah uang yang ia   dapatkan,  tapi  lebih  kepada kesempatan untuk mengabdi dan bagaimana   mereka  diperlakukan atau seberapa besar perusahaan menghargai mereka.   Kedua  hal  ini  umumnya  tergantung dari sikap para pimpinan terhadap   mereka. Survey majalah Fortune beberapa tahun lalu mengungkapkan bahwa   75% karyawan menderita karena berada di bawah atasan yang menyebalkan.   Bekerja  dengan atasan yang berperilaku buruk sering dialami oleh para

karyawan yang bekerja dengan baik. Beberapa contohnya adalah:

  1. Para manajer  punya  otoritas  untuk  mengontrol  bawahan  secara

berlebihan, curiga, menekan, terlalu kritis, bawel dan sebagainya.

Para  atasan  tersebut  tidak sadar bahwa karyawan bukan merupakan

aset tetap, mereka adalah manusia bebas. Jika ini terus berlanjut,

maka seorang karyawan akan mengundurkan diri, walau tampaknya cuma

karena masalah sepele saja. Dalam kasus ini, Karyawan sesungguhnya

meninggalkan manajernya bukan perusahaannya, “kata para ahli SDM.

  1. Begitu banyak    uang   yang   telah   dikeluarkan  untuk  tetap

mempertahankan  karyawan  berbakat,  baik  dengan  memberikan gaji

lebih  tinggi,  bonus  ekstra  maupun  pelatihan mahal. Namun pada

akhirnya, turn over karyawan kebanyakan disebabkan oleh disharmony

dengan direct manajer/pimpinannya, bukan oleh hal lain.

  1. Bawahan sering  menunjukan  sikap tidak kooperatif dan menganggap

sepele  tugas  tugas  yang  dipercayakan  karena  berbagai alasan;

merasa  bukan  orang  yang  tepat  untuk pekerjaan yang diberikan;

Karyawan  terpaksa  mengerjakan pekerjaan yang hanya sesuai dengan

kepribadian orang lain dan memaksakan diri untuk melakukan sesuatu

yang tidak dia sukai, hingga para menager akan lebih kecewa.

 

Kondisi  ini  menimbulkan  hubungan bermasalah antara atasan dan bawah

yang  sering  menimbulkan  stress  dan kemudian menular ke teman teman

lain.  Hubungan  bermasalah  tersebut  bisa dalam bentuk bentuk sepele

sampai yang serius berikut:

Negativitas dan argumen.

Penghianatan dan gosip gosip.

Pertentangan pribadi secara langsung.

Perselisihan, konflik antar pribadi yang menguras energi.

Mediasi konflik dan mencapai resolusi yang memakan waktu.Kurang

menghargai Team dan klien.

Salah pengertian dan salah komunikasi. Kurang akuntabilitas.

Angka ketidakhadiran yang tinggi tanpa sebab.

Rasis, Bias dan Prasangka. Pertentangan budaya dan nilaiBullying di

tempat kerjaProfesionalisme menurun dan tidak Professional sama

sekali.

Psikosomatis

 

Kesehatan emosional anda keluar dari batas keseimbangan:

  1. Nyeri punggung
  2. Perubahan dalam selera atau nafsu makan.
  3. Nyeri dada
  4. Diare atau Konstipasi
  5. Mulut kering
  6. Kelelahan berat/ekstrem
  7. Nyeri dan sakit secara umum
  8. Sakit Kepala
  9. Naiknya tekanan darah/hipertensi
  10. Insomnia (gangguan tidur)
  11. Pusing
  12. Palpitation atau jantung berdebar-debar
  13. Gangguan dalam masalah seksual
  14. Nafas pendek/sesak nafas.
  15. Leher kaku/kencang
  16. Berkeringat
  17. Terganggunya perut
  18. Bertambah atau berkurangnya berat badan.
  19. Sakit atau gangguan pada perut

 

Berapa  besar  ‘biaya’  atas turn over yang tinggi? kehilangan seorang

karyawan  yang  bertalenta  tinggi,  misalnya.  Ada  biaya  yang harus

dibayar  untuk  mencari  pengganti, ada biaya pelatihan bagi pengganti

karyawan tersebut. Belum lagi akibat yang ditimbulkan karena tidak ada

orang  yang  mampu melakukan pekerjaan itu saat calon pengganti sedang

dicari,  kehilangan  klien  dan kontak yang dibawa pergi karyawan yang

hengkang,   penurunan   moral   karyawan  lainnya,  hilangnya  rahasia

perusahaan  dari  karyawan  tersebut yang seharusnya diinformasikan ke

karyawan  lainnya,  dan yang terutama turunnya reputasi perusahaan dan

tidak   ada   jaminan  bahwa  pengganti  akan  lebih  baik  dari  yang

mengundurkan   diri.   Sering   kali,   setiap  karyawan  yang  pergi,

bagaimanapun  juga  akan  menjadi”duta” untuk mewartakan hal yang baik

maupun yang buruk dari perusahaan itu.

 

Resiko Psikosomatis.

 

Kalau  Anda  sering  merasakan ‘tidak enak badan Boleh jadi dokter pun

tidak  bisa  menemukan  penyebab  utamanya. Ini bukan karena dokternya

kurang  canggih.  Tetapi, ada jenis-jenis penyakit tertentu yang tidak

berkaitan  dengan kerusakan atau gangguan pada organ-organ tubuh kita.

Jika diperiksa, fungsi tubuh kita berjalan normal tetapi, mengapa kita

‘merasa’   sakit  ?  Kondisi  seperti  itu  disebut  sebagai  penyakit

psikosomatis.  Dimana  secara  fisik  kita  merasakan  sakitnya, namun

sesungguhnya  hal  itu  disebabkan oleh kondisi mental kita. Sekalipun

mekanismennya   belum  bisa  betul-betul  dipahami,  namun  para  ahli

occupational  health  meyakini  bahwa  hal  itu  sangat erat kaitannya

dengan sikap seseorang terhadap pekerjaannya.

 

Pada   tahap  lanjut  bila  tidak  tertangani  dengan  benar  penyakit

psikosomatis  ini akan berkembang menjadi bermacam macam penyakit yang

lebih  kronis(Lihat  table).  Baru baru ini kajian Stanford University

mengungkapkan  bahwa   lebih  dari 95% penyakit disebabkan oleh stres.

Dari seluruh penyebab stress ditempat kerja, seorang atasan yang jahat

mungkin   adalah   hal   yang  terburuk,  yang  secara  langsung  akan

mempengaruhi kinerja dan mental para  karyawan.

 

Workshop; Happy Worker Productive Worker

 

Pengalaman  sebagai  kansultan  bisnis  dan  hubungan  industrial yang

sangat  memahami situasi industry di beberapa Negara memberikan solusi

tidak  hanya berkualitas dari segi ketentuan ketentuan normative, tapi

juga  terus menggembangkan konsep pelatihan olah sikap sebagai jawaban

untuk  menciptakan  hubungan  kerja yang harmonis yaitu:  Happy Worker

Productive Worker

 

Premisnya adalah

* Orang-orang   yang   bersikap   positif   terhadap   dirinya   dan

pekerjaannya  lebih  berpeluang  untuk  tetap  sehat dan produktif

dalam lingkungan kerja yang dijalaninya setiap hari.

* Jika  orang  memandang  keluarganya  secara  positif dan realistis

menerima apa adanya, serta menjalani hidup sesuai dengan bakat dan

kemampuan Anda, sudah pasti orang tersebut  akan merasa bahagia.

* Kondisi   Organisasi   adalah   cerminan   kondisi   individu  dan

keluarganya.  Jika  keluarga  sehat  berarti individu yang bekerja

dalam  organisasi juga sehat. Organisasi adalahdimana  teman teman

social dimana kita menghabiskan waktu lebih dari 8 jam sehari.

 

Antara  ke  tiga  factor;  diri  sendiri,  keluarga  dan  teman kolega

terdapat   hubungan   yang   saling   tergantung.   Dengan   membangun

keharmonisan  antara ketiga factor tersebut akan tercipta suasana yang

kondusif dan produktif.

 

Perusahaan sebagai unit organisasi mutlak mendapatkan kondisi harmonis

untuk  dapat  terus eksis dan menguntungkan. Begitu banyak kepentingan

stakeholder  yang  perlu  dilindungi yang harus dipandang dengan kedua

belah  mata  oleh  masing  masing individu yang berkepentingan.  Sikap

individu  menentukan kondisi perusahaan keseluruhan yang perlu di olah

demi kepentingan bersama layaknya asset bersama.

 

Tujuan Pelatihan

Setelah  mengikuti  Pelatihan  Happy  Worker  Productive  Worker  ini,

peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk:

  1. Mengembalikan fungsi agama sebagai pedoman hidup .
  2. Memahami hukum hukum alam yang mutlak
  3. Mematuhi hukum hukum positif sebagai aturan main harian
  4. Konsisten ’mengasah’ kekuatan inti.
  5. Selektif mengikuti  lokakarya,pameran,  seminar,  kursus dan lain

lain.

  1. Mengambil manfaat dari semua potensi sumber pengetahuan
  2. Menjadi individu yang kompeten, berkontribusi signifikan
  3. Menjadikan keluarga sebagai motivator
  4. Memainkan peran terpenting dalam kelompok / organisasi

 

Ke   9   (sembilan)   poin  diatas  menjadi  titik  tolak  kebahagiaan

individu   dan  produktifitas yang tinggi dalam sebuah organisasi yang

hanya  dapat  diperoleh  dengan  olah  sikap  konsisten, persisten dan

kontinyu.

 

Teman  teman  yang  mengenal  olah  sikap memberikan opini; olah sikap

adalah ibu segala pelatihan. Ini lebih mendasar dari materi hard skill

dan soft skill dan memberi kepastian untuk menentukan materi pelatihan

apa  yang  paling  dibutuhkan  setelkah  olah  sikap dengan biaya yang

murah, sehubungan dengan kegiatan olah sikap

 

Outline Materi

Materi  training  yang  akan  di  bahas  topik Happy Worker Productive

Worker adalah :

 

Hari Pertama

  1. Pembukaan (Sikap dan sifat sifatnya)

+ Sikap dan kekuatan

+ Embrio penentu sukses

+ Potensi tanpa batas.

+ Attitude test

  1. Olah Sikap

+ Common traits

+ Dasar pemikian,

+ Teknik teknik menunjang,

+ kekuatan pikiran

  1. Jalur keajaiban

+ Menentukan Vektor.

  1. Objek Sikap

+ Merancang objek sikap efektif

 

Hari Kedua

  1. Internalisasi

+ Kegiatan  Promotif, Kuratif,Preventif dan Rehabilitatif .

  1. Aktivitas olah sikap

+ Reaksi impulsive individu, keluarga dan organisasi

  1. Latihan latihan

+ Aktivitas olah sikap Harian, Mingguan, Bulanan,Tahunan

  1. Kunci kunci sukses dan Penutup

+ Janji olah sikap

+ kesan pesan.

 

 

Lokasi Pelatihan Tahun 2023 :

Yogyakarta, Hotel Dafam Seturan

Jakarta, Hotel Amaris La Codefin Kemang

Bandung, Hotel Grand Serela Setiabudhi

Bali, Hotel Ibis Kuta

Lombok, Hotel Jayakarta

Catatan :

  • Waktu pelatihan Dua+1* hari dengan Biaya tersedia untuk Perorangan, Group, dan Inhouse Training, belum termasuk akomodasi/penginapan.
  • Untuk biaya dan jadwal training harap menghubungi marketing kembali

Investasi training:

Investasi pelatihan selama dua hari tersebut menyesuaikan dengan jumlah peserta (on call). *Please feel free to contact us.

Apabila perusahaan membutuhkan paket in house training, anggaran investasi pelatihan dapat menyesuaikan dengan anggaran perusahaan.

Fasilitas training:

Free Penjemputan dari bandara ke hotel*.

Modul / Handout.

Flashdisk*.

Certificate of attendance.

FREE Bag or bagpacker.

Training Kit (Photo Documentation, Blocknote, ATK, etc).

2x Coffe Break & 1 Lunch.

Souvenir .